Pancarona Raya - Saat anda mendengar kata gula, anda tentu membayangkan tentang makanan manis. Akan tetapi, anda perlu membatasi konsumsi gula ini.
Pembatasan asupan gula ini sangat penting, sebab beberapa jenis penyakit justru disebabkan karena kadar gula berlebihan dalam tubuh seperti diabetes dan obesitas. Karena itulah, gula kemudian menjadi salah satu bahan makanan yang diwaspadai pengkonsumsiannya oleh sebagian besar orang.
Tak hanya itu saja, muncul pula berbagai mitos tentang gula yang justru salah kaprah. Sialnya, mitos ini dipercayai oleh kebanyakan orang. Padahal mitos ini bisa menyesatkan jika diterapkan cukup sering dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, apa saja mitos tentang gula yang sebaiknya tidak perlu dipercayai? Berikut beberapa mitos tentang gula yang keliru, antara lain:
1. Semua Jenis Gula Berbahaya dan Harus Dihindari
Bahaya yang ditimbulkan dari asupan berlebih gula, membuat sebagian besar orang ketakutan. Oleh karena itu, banyak orang yang beranggapan bahwa gula adalah bahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi sama sekali.
Padahal, tidak semua jenis gula menjadi berbahaya dan sama sekali tidak boleh dikonsumsi. Sebenarnya anda boleh mengkonsumsi gula dalam porsi yang cukup serta jenis yang tepat.
Porsi yang tepat adalah tidak lebih dari 5-6 sendok makan setiap hari dan jenis yang tepat adalah gula alami dari buah atau bahan makanan alami, misalnya gula dari buah yang manis. Beberapa gula dari buah manis yang bisa dikonsumsi, misalnya gula dari mangga masak, kurma, atau bubuk kayu manis. Selama anda mematuhi porsi dan jenis gula yang tepat tersebut, anda bisa mengkonsumsi makanan manis setiap hari tanpa ada rasa takut.
2. Mengurangi Gula Dapat Menurunkan Berat Badan
Gula memang merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan berat badan. Akan tetapi, hal itu bukan berarti anda bisa langsung menurunkan berat badan anda.
Asupan gula berlebihan memang berdampak pada peningkatan kalori dalam tubuh. Namun hal itu, bukan berarti anda hanya perlu membatasi asupan kalori dari gula saja.
Saat anda ingin menurunkan berat badan, anda juga perlu membatasi asupan kalori dari zat gizi lain seperti lemak, protein dan karbohidrat. Pengurangan gula sebenarnya hanya membantu anda untuk mengontrol peningkatan resiko asupan kalori dari konsumsi makanan yang berlebihan.
3. Gula dari Pemanis Buatan Tidak Membuat Gemuk
Gula olahan, baik dalam bentuk gula pasir, gula cokelat, atau gula merah kerap dianggap berbahaya. Hal ini lantas membuat popularitas gula buatan meningkat karena gula buatan lebih banyak diklaim sebagai gula rendah kalori. Berikut beberapa gula buatan yang banyak dikonsumsi oleh sebagian masyarakat, misalnya gula aspartam dan sakarin.
Padahal, penggunaan gula buatan justru meningkatkan kadar produksi lemak dalam tubuh. Sebab asupan gula buatan juga tetap berefek meningkatkan nafsu makan atau membuat tubuh semakin craving akan makanan manis.
Anda yang sedang menjalankan program diet, sebaiknya anda hindari penggunaan gula buatan. Sebaiknya anda mulai menggunakan bahan makanan dengan kandungan gula alami seperti sari buah manis, sari kurma, tebu, atau kayu manis. Selain manisnya gula alami itu, penggunaan gula alami juga mampu memberikan asupan vitamin dan antioksidan yang baik untuk tubuh.
Itulah beberapa mitos tentang gula yang banyak dipercayai oleh orang-orang. Untuk bisa menyaring informasi tentang gula yang akurat, anda bisa menanyakan pada ahli gizi atau membaca informasi di buku-buku hasil penelitian.
Jika anda menyukai artikel ini, mohon bantuannya klik "ikuti" di menu bar pada pojok kiri atas. Tepat di bawah kolom followers. Terima kasih!
![]() |
Via: hellosehat.com (13/07/18) |
Pembatasan asupan gula ini sangat penting, sebab beberapa jenis penyakit justru disebabkan karena kadar gula berlebihan dalam tubuh seperti diabetes dan obesitas. Karena itulah, gula kemudian menjadi salah satu bahan makanan yang diwaspadai pengkonsumsiannya oleh sebagian besar orang.
Tak hanya itu saja, muncul pula berbagai mitos tentang gula yang justru salah kaprah. Sialnya, mitos ini dipercayai oleh kebanyakan orang. Padahal mitos ini bisa menyesatkan jika diterapkan cukup sering dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, apa saja mitos tentang gula yang sebaiknya tidak perlu dipercayai? Berikut beberapa mitos tentang gula yang keliru, antara lain:
1. Semua Jenis Gula Berbahaya dan Harus Dihindari
Bahaya yang ditimbulkan dari asupan berlebih gula, membuat sebagian besar orang ketakutan. Oleh karena itu, banyak orang yang beranggapan bahwa gula adalah bahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi sama sekali.
Padahal, tidak semua jenis gula menjadi berbahaya dan sama sekali tidak boleh dikonsumsi. Sebenarnya anda boleh mengkonsumsi gula dalam porsi yang cukup serta jenis yang tepat.
Porsi yang tepat adalah tidak lebih dari 5-6 sendok makan setiap hari dan jenis yang tepat adalah gula alami dari buah atau bahan makanan alami, misalnya gula dari buah yang manis. Beberapa gula dari buah manis yang bisa dikonsumsi, misalnya gula dari mangga masak, kurma, atau bubuk kayu manis. Selama anda mematuhi porsi dan jenis gula yang tepat tersebut, anda bisa mengkonsumsi makanan manis setiap hari tanpa ada rasa takut.
2. Mengurangi Gula Dapat Menurunkan Berat Badan
Gula memang merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan berat badan. Akan tetapi, hal itu bukan berarti anda bisa langsung menurunkan berat badan anda.
Asupan gula berlebihan memang berdampak pada peningkatan kalori dalam tubuh. Namun hal itu, bukan berarti anda hanya perlu membatasi asupan kalori dari gula saja.
Saat anda ingin menurunkan berat badan, anda juga perlu membatasi asupan kalori dari zat gizi lain seperti lemak, protein dan karbohidrat. Pengurangan gula sebenarnya hanya membantu anda untuk mengontrol peningkatan resiko asupan kalori dari konsumsi makanan yang berlebihan.
3. Gula dari Pemanis Buatan Tidak Membuat Gemuk
Gula olahan, baik dalam bentuk gula pasir, gula cokelat, atau gula merah kerap dianggap berbahaya. Hal ini lantas membuat popularitas gula buatan meningkat karena gula buatan lebih banyak diklaim sebagai gula rendah kalori. Berikut beberapa gula buatan yang banyak dikonsumsi oleh sebagian masyarakat, misalnya gula aspartam dan sakarin.
Padahal, penggunaan gula buatan justru meningkatkan kadar produksi lemak dalam tubuh. Sebab asupan gula buatan juga tetap berefek meningkatkan nafsu makan atau membuat tubuh semakin craving akan makanan manis.
Anda yang sedang menjalankan program diet, sebaiknya anda hindari penggunaan gula buatan. Sebaiknya anda mulai menggunakan bahan makanan dengan kandungan gula alami seperti sari buah manis, sari kurma, tebu, atau kayu manis. Selain manisnya gula alami itu, penggunaan gula alami juga mampu memberikan asupan vitamin dan antioksidan yang baik untuk tubuh.
Itulah beberapa mitos tentang gula yang banyak dipercayai oleh orang-orang. Untuk bisa menyaring informasi tentang gula yang akurat, anda bisa menanyakan pada ahli gizi atau membaca informasi di buku-buku hasil penelitian.
Jika anda menyukai artikel ini, mohon bantuannya klik "ikuti" di menu bar pada pojok kiri atas. Tepat di bawah kolom followers. Terima kasih!
EmoticonEmoticon