Hati-Hati, Ini 4 Masalah Mental yang Sering Menyerang Mahasiswa

Pancarona Raya - Mahasiswa adalah orang yang kuliah di salah satu perguruan tinggi. Dimana, dunia mahasiswa atau perkuliahan sejatinya adalah masa transisi yang dialami seseorang untuk memulai hidup lebih mandiri. Biasanya, mahasiswa akan dituntut untuk dapat mengatur segala urusannya sendiri, terlebih lagi jika harus tinggal jauh dari orangtua. Hal ini tentu membuat mahasiswa mengalami stres berat.

Via: www.educenter.id (29/07/18)

Dalam dunia perkuliahan, mahasiswa juga dituntut pula untuk memperoleh prestasi baik di bidang akademik maupun sosial. Hal ini pun dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Dikutip dari Everyday Health, penelitian menunjukkan bahwa 27 persen anak kuliah memiliki masalah mental.

Lantas, masalah mental apa saja yang sering dialami mahasiswa pada umumnya? Berikut ini beberapa masalah mental mahasiswa tersebut, antara lain :

1. Depresi


Via: m.liputan6.com (29/07/18)

Menurut American Psychological Association, kasus depresi pada mahasiswa mengalami peningkatan hingga 10 persen dalam 10 tahun terakhir. Depresi yang dibiarkan dan tidak diobati, bisa berujung pada risiko bunuh diri. Di Amerika, bunuh diri menjadi penyebab kematian kedua bagi mahasiswa. Dimana, terdapat lebih dari seribu kasus bunuh diri yang dilakukan mahasiswa setiap tahunnya. Tak hanya di Amerika, kasus bunuh diri mahasiswa pun cukup banyak terjadi di Indonesia. Alasannya pun beragam mulai dari masalah dengan pacar, tekanan tugas kuliah, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, masalah depresi ini perlu untuk dicegah dan diobati. Salah satu cara pencegahan depresi yang bisa dilakukan yaitu senantiasa membicarakan berbagai masalah pribadi maupun kuliah dengan sahabat yang anda percaya (curhat). Hal ini dilakukan agar anda tidak merasa tertekan sendirian dan bisa bertukar pikiran mencari solusi saat masalah datang.

2. Gangguan Kecemasan


Via: caripenyakitmu.com (29/07/18)

Munculnya masalah gangguan kecemasan ini biasanya ditandai dengan munculnya kecemasan berlebih dengan intensitas yang cukup sering. Hal ini tentu menganggu aktifitas sehari-hari mahasiswa. Gangguan kecemasan yang terjadi pun banyak macam, seperti gangguan kecemasan sosial, gangguan panik, fobia terhadap hal tertentu, dan gangguan kecemasan umum. Salah satu gejala gangguan kecemasan yang cukup serius ialah stres yang cukup ekstrem dan rasa khawatir yang berlebih sehingga menganggu kemampuan tubuh anda untuk berjalan secara normal.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa sekitar 75 persen orang yang memiliki gangguan kecemasan umumnya menunjukkan berbagai gejalanya sebelum memasuki usia 22 tahun. Bahkan penelitian terbaru yang dilakukan pada mahasiswa di Amerika menyatakan bahwa 80 persen mahasiswa menyatakan sering stres dan 13 persen lainnya sudah didiagnosis dengan penyakit mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Jika anda mengalami berbagai gejala gangguan kecemasan seperti gelisah, detak jantung meningkat, gemetar, serta kesulitan mengendalikan ketakutan dan kecemasan maka segeralah pergi ke pusat kesehatan kampus. Anda juga bisa segera mengkonsultasikannya pada orangtua untuk dapat pergi ke terapis jika diperlukan.

3. Gangguan Makan


Via: hellosehat.com (29/07/18)

Tak hanya gangguan kecemasan, mahasiswa pun rentan mengalami gangguan makan. Biasanya masalah gangguan makan yang sering muncul pada mahasiswa, seperti anoreksia, bulimia, dan binge eating (makan tak terkendali). Masalah gangguan makan ini umumnya muncul karena stres, baik stres oleh serangkaian tugas yang menumpuk maupun stres oleh kerinduan sebab tinggal jauh dari orang tua.

Sebuah survey yang dilakukan oleh National Eating Disorders Screening Program menyatakan bawah sekitar 62 persen mahasiswi di perguruan tinggi memiliki pola makan yang tidak normal, yang bisa menjadi pemicu penyakit gangguan makan. Oleh sebab itu, jika anda merasa memiliki pola makan yang tidak normal seperti makan banyak tetapi dimuntahkan kembali atau tidak ingin makan karena merasa bersalah jika makan banyak atau justru makan banyak dan tidak terkendali maka mintalah bantuan orang-orang terdekat anda untuk dapat memantau dan membantu anda mengendalikannya.

4. ADHD


Via: www.diarysehat.info (29/07/18)

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan pada otak yang biasanya ditandai dengan kurangnya perhatian dan/atau hiperaktif serta impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak. Umumnya masalah mental yang satu ini akan muncul sebelum masa perkuliahan. Akan tetapi, banyak pula mahasiswa yang bisa menyembunyikan atau mengendalikan gejala gangguan yang satu ini. Namun, seiring dengan adanya tuntutan dan tekanan kuliah yang meningkat, gangguan ADHD ini akan semakin sulit dikendalikan. Hal ini dibuktikan dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sekitar 4 sampai 5 persen mahasiswa mengalami gangguan belajar.

Itulah beberapa masalah mental yang sering terjadi pada mahasiswa. Jika anda mulai merasakan gejala gangguan mental sebagaimana di atas, sebaiknya anda perlu segera menanganinya. Jika tidak segera ditangani, masalah mental seperti ini akan semakin parah dan dapat mengganggu prestasi akademik serta juga berakibat buruk pada kesehatan mental secara berkepanjangan.

Jika anda menyukai artikel ini, mohon bantuannya klik "ikuti" di menu bar pada pojok kiri atas. Tepat di bawah kolom followers. Terima kasih!


EmoticonEmoticon