Mengenal Lebih Dekat tentang Rumah Adat Sumba, di Kampung Praijing


Pancarona Raya - Di tengah laju modernitas, warga Sumba masih memegang teguh budayanya. Jejak budaya ini bisa anda temukan di sejumlah kampung adat, salah satunya adalah Kampung Praijing di Tebara.

Kampung Adat Praijing ini terletak di Desa Tebara, Kecamatan Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di kampung ini, terdapat sekitar 38 rumah tradisional khas Sumba.

Kampung ini berada di bukit Praijing yang berjarak tiga kilometer dari pusat kota Waikabubak. Dari ketinggian bukit, anda bisa dengan leluasa melihat bentang kota Waikabubak dan pesona alamnya yang hijau.

Rumah adat Sumba biasa disebut Uma Bokulu atau Uma Mbatangu. Uma Bokulu bermakna rumah besar, sementara Uma Mbatangu bermakna rumah menara. Rumah tradisional Sumba sendiri berbentuk rumah panggung dengan atap berundak menjulang bak menara.

Rumah adat di kampung ini terbagi menjadi tiga bagian. Pada bagian bawah (Lei Bangun) dipergunakan untuk memelihara hewan ternak, bagian tengah (Rongu Uma) untuk penghuni, dan bagian atas atau menara (Uma Daluku) diperuntukkan sebagai tempat menyimpan bahan makanan dan alat pusaka.

Bagian atas atau menara di rumah adat ini, dipercayai oleh para penduduk setempat sebagai tempat bersemayamnya Marapu (arwah-arwah leluhur). Hal inilah yang membuat bagian menara rumah atau menara ini, mendapatkan perlakuan khusus. Menara ini berada di bagian tengah rumah dan ditopang dengan empat tiang.

Ruang di antara empat tiang ini difungsikan sebagai tempat untuk memasak. Selain itu, tempat ini juga berfungsi sebagai perapian guna mengawetkan bahan makanan yang disimpan di atasnya.

Pada tiap tiang terdapat semacam ukiran yang digunakan sebagai pintu pembeda antara pintu laki-laki dan pintu perempuan. Pintu atau "tiang perempuan" letaknya dekat dengan dapur, yang merupakan pusat aktivitas Inna (ibu). Sementara tiang lainnya disebut dengan "tiang laki-laki" karena tempatnya bedekatan dengan ruang tamu tempat para pria berdiskusi.

Biasanya pintu laki-laki digunakan oleh kepala rumah tangga atau ayah untuk masuk ke dalam rumah. Sedangkan, pintu perempuan digunakan oleh ibu yang akan pergi ke pasar.


EmoticonEmoticon