![]() |
Sumber gambar: pesona.travel |
Pancarona Raya - Sudah banyak orang yang tahu bahwa yoghurt adalah salah satu minuman fermentasi yang terbuat dari susu. Di Sumatera Barat, ada pula kuliner yang serupa dengan yoghurt, yakni dadiah. Tidak hanya bisa diminum secara langsung, dadiah juga bisa disantap pula dengan emping atau sambalado.
Dadiah sendiri adalah produk fermentasi susu kerbau. Panganan tradisional ini hanya menggunakan susu kerbau segar sebagai bahan dasarnya. Tidak bisa dengan jenis susu lain. Cara pembuatannya pun masih sangat alami, dimana proses fermentasi susu kerbau ini dilakukan dalam buluh atau ruas batang bambu.
Dadiah paling enak jika terbuat dari susu kerbau segar yang baru diperah. Makanya, dadiah biasanya dibuat pada pagi hari selepas subuh, bersamaan dengan selesainya aktivitas para peternak memerah susu kerbau.
Selesai diperah, susu kerbau perlu disaring terlebih dahulu. Kemudian, susu hasil saringan tadi ditampung dalam buluh atau ruas bambu sepanjang 20-30 cm, yang ditutup dengan daun pisang atau daun waru. Kemudian, bambu didiamkan dalam suhu ruang hingga tiga hari, untuk mengubah susu dari bentuk cair menjadi kental. Inilah yang dinamakan dadiah. Rasanya cukup asam dan teksturnya cenderung lebih keras daripada yoghurt.
Dadiah yang telah mengental dan mengeras, biasanya tidak akan tumpah walaupun bambunya dibalik. Hal disebabkan dadiah tadi telah melekat di buluhnya.
Bagi anda yang menyukai dadiah dengan rasa susu asli, anda bisa langsung menyantapnya dari tabung bambu tempat fermentasi. Tapi biasanya, warga Sumatera menyantapnya dengan menambahkan ampiang atau emping beras ketan yang ditumbuk hingga pipih.
Biasanya ampiang ditaruh di atas piring bersama dengan dadiah, kemudian disiram dengan tangguli alias gula saka atau gula merah dan sedikit kelapa parut. Nama sajian ini pun berubah menjadi ampiang badadiah.
Saat ini, dadiah lebih dikenal sebagai menu sarapan, karena mirip dengan bubur sumsum namun dengan rasa yang lebih asam. Tapi ada juga cara penyajian dadiah yang lain, yaitu dengan menyajikan bersama lauk pauk dan sambalado atau cabai, bawang, dan sirih. Rasanya asam, pedas, dan segar, sehingga sering dijadikan sebagai teman menyantap nasi.
Wah, sungguh unik ya dadiah ini. Jika anda berkesempatan untuk berpelesir ke Sumatera Barat, jangan lupa untuk mencicipinya, ya.
EmoticonEmoticon